SEMIKONDUKTOR
Bahan presentasi ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Elektronika kelas B
Dosen : Darwison, M.T
Oleh:
Novi Putri
1610952023
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Padang
2017
BAB I
SEMIKONDUKTOR
1. Pendahuluan
2. Teori
Atom
Atom adalah partikel yang sangat kecil dan terdiri atas proton, elektron serta neutron. Tahun 1911, Rutherford melakukan percobaan dan menghasilkan bahwa sebagian besar masa atom dan semua muatan positif berkumpul pada inti atom (di tengah-tengah atom).
Atom adalah partikel yang sangat kecil dan terdiri atas proton, elektron serta neutron. Tahun 1911, Rutherford melakukan percobaan dan menghasilkan bahwa sebagian besar masa atom dan semua muatan positif berkumpul pada inti atom (di tengah-tengah atom).
Tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan bahwa Elektron-elektron dari suatu atom tersusun atas
beberapa kulit atau orbit yang berada pada jarak yang berbeda dari inti atom
seperti gambar 2.1.
Gambar 2.1 Orbit-orbit elektron
Gambar 2.2 Model Bohr menyatakan orbit
atom dengan huruf K s/d Q
3. Struktur atom bahan semikonduktor
Elektron valensi adalah elektron-elektron yang
terletak di kulit (orbit) terluar sebuah unsur. Agar konduktivitasnya baik, maka bahan semikonduktor
dicampur dengan bahan lain (doping), seperti boron, arsenikum, galium,
fosfor, dan lain-lain.
Tabel 1
Susunan Elektron pada beberapa Atom
Nama Unsur
|
Lingkaran orbit
|
Jumlah elektron
|
Elektron valensi
|
||||||
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
P
|
Q
|
|||
Boron
|
2
|
3
|
5
|
3
|
|||||
Silikon
|
2
|
8
|
4
|
14
|
4
|
||||
Fosfor
|
2
|
8
|
5
|
15
|
5
|
||||
Galium
|
2
|
8
|
18
|
3
|
31
|
3
|
|||
Germanium
|
2
|
8
|
18
|
4
|
32
|
4
|
|||
Arsenikum
|
2
|
8
|
18
|
5
|
33
|
5
|
Bahan-bahan yang bervalensi 3 (trivalen)
berfungsi membentuk bahan tipe P (bahan yang kekurangan elektron). Sedangkan
bahan-bahan yang bervalensi 5 (pentavalen)
berfungsi membentuk bahan tipe N (bahan yang kelebihan elektron). Silikon dan Germanium banyak digunakan karna bersifat lebih stabil pada suhu tinggi, silikon (0,6 V) lebih banyak digunakan dari pada germanium (0,3 V).
4. Semikonduktor jenis n
Gambar 4.1 menunjukkan
bahan semikonduktor
jenis n dimana diperoleh dengan cara doping dengan atom asing bervalensi 5 seperti Fosfor .
Gambar 4.1 Terjadinya elektron bebas pada semikonduktor jenis n
Gambar 4.2 Arus tenaga elektron valensi atom donor
Pada semikonduktor jenis n terbentuknya elektron disertai
terbentuknya ion positif yang tidak dapat bergerak seperti ditunjukkan gambar 4.2 diatas.
5. Semikonduktor jenis p
5. Semikonduktor jenis p
Gambar 5.1 menunjukkan bahan semikonduktor tipe p dimana diperoleh dengan
doping atom asing bervalensi 3, seperti Boron (B) atau Galium (Ga).
Gambar 5.1 Terjadinya hole pada semikonduktor tipe p
Pada semikonduktor jenis p terbentuknya hole disertai terbentuknya ion negatif yang tidak dapat bergerak seperti ditunjukkan gambar 5.2 diatas.
6. HTML (Download disini)
Referensi :
1. Boylestad,
R. and Nashelsky, L., 1999, “Electronic Devices and Circuit Theory”, Prentice Hall, New
Jersey.
2. Hayt,
W. H. and Neudeck, G. W., “Electronic
Circuit Analysis and Design”, Houghton Mifflin Company, Boston.
3. Coughlin,
R. F. and Driscoll F. F., 1985, “Operational
Amplifiers and Linear Integrated Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.
4. Paynter,
R. T.,1997, ”Introductory Electronic
Devices and Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.
5. Malvino, 1985, “
Aproksimasi Rangkaian Semikonduktor: Pangantar Transistor dan Rangkaian
Terpadu”, Penerbit Erlangga.
6. Mike Tooley, 2002, “
Rangkain Elektronika: Prinsip dan Aplikasi”, Penerbit Erlangga
7. Darwison, 2008, “Diktat Elektronika Analog”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
8. Darwison, 2011, “Diktat Dasar Elektronika”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
9. Darwison, 2011, “Panduan Praktikum Dasar Elektronika Digital”, Teknik Elektro
– Unand, Padang.
Komentar
Posting Komentar