BJT : Frekuensi Rendah, Tinggi, Bertingkat





Bahan presentasi ini dibuat untuk memenuhi 
tugas mata kuliah Elektronika kelas B

Dosen : Darwison, M.T


Oleh:
Novi Putri
1610952023

Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Padang
2017 

 BAB V
BJT

1. Penguat satu tingkat pada frekuensi rendah

Adapun respon amplifier pada frekuensi rendah adalah seperti gambar 1.1
Dari penguatan H(s) = AVS(s)=Vo(s)/Vs(s)
Dimana,
               s = jw -> HdB = 20 log|H(s)|s=jw
               dB = 10 log (P2/P1-> P = Power
               P1 = V12/R1
               P2 = V22/R2
Maka
                   dB = 10 log (V22/R2/ V12/R1)  ->  R1 = R2



Gambar 1.1 Respon Amplifier pada frekuensi rendah s/d tinggi

·        Pada frekuensi rendah, XC cukup besar yang dapat menimbulkan rugi tegangan yang cukup berarti pada kapasitor C. Bila keadaan itu sedemikian sehingga XC = R maka didapatkan:
Gambar 1.2 diagram bode |Avi|dB vs f/fl  

  a. Common Emitter Amplifier
Gambar 1.3 Rangkaian dan rangkaian ekivalen hybrid л CE Amp
 

  1) C1 bekerja dan C2 & CE adalah short circuit, maka rangkaian ekivalen menjadi seperti gambar 1.1.2

Gambar 1.4 Rangkaian ekivalen dengan C1 bekerja
2) C2 bekerja dan C1 & CE adalah short circuit, maka rangkaian ekivalen menjadi seperti gambar 1.5
Gambar 1.5 Rangkaian ekivalen dengan C2 bekerja

3) CE bekerja dan C1 & C2 adalah short circuit, maka rangkaian ekivalen menjadi seperti gambar 1.6
Gambar 1.6 Rangkaian ekivalen dengan CE bekerja

  b. Common Collector Amplifier
Gambar 1.7 Rangkaian dan rangkaian ekivalen hybrid л CC Amp


Cara yang sama seperti uraian CE Amp. dilakukan di CC Amp. untuk mencari wc1 dan wc2.
1) C1 bekerja dan C2 adalah short circuit, maka rangkaian ekivalen menjadi seperti gambar 1.8
Gambar 1.8 Rangkaian ekivalen dengan C1 bekerja
2) C2 bekerja dan C1 adalah short circuit, maka rangkaian ekivalen menjadi seperti gambar 1.9
Gambar 1.9 Rangkaian ekivalen dengan C2 bekerja

  c. Common Base Amplifier
Gambar 1.10 Rangkaian dan rangkaian ekivalen hybrid л CB Amp
Cara yang sama seperti uraian CE Amp. dilakukan di CB Amp. untuk mencari wc1, wc2 dan wc .
1) C1 bekerja dan C2 & C adalah short circuit, maka rangkaian ekivalen menjadi seperti gambar 1.11

Gambar 1.11 Rangkaian ekivalen dengan C1 bekerja
2) C2 bekerja dan C1 & C adalah short circuit, maka rangkaian ekivalen menjadi seperti gambar 1.12
Gambar 1.12 Rangkaian ekivalen dengan C2 bekerja

3) C bekerja dan C1 & C2 adalah short circuit, maka rangkaian ekivalen menjadi seperti gambar 1.13
Gambar 1.13 Rangkaian ekivalen dengan C bekerja

2. Penguat satu tingkat pada frekuensi tinggi
Pada frekuensi tinggi akan menghasilkan kapasitor junction yaitu Cл  dan Cµ serta resistansi rx untuk transistor bipolar seperti terlihat pada gambar 2.1
Gambar 2.1 Kapasitor-kapasitor dan resistansi yang mucul akibat frekuensi tinggi

 







a. Common Emitter Amplifier
 

Gambar 2.2 Rangkaian dan rangkaian ekivalen hybrid л CE Amp
Untuk mencari Vo maka rangkaian ekivalen disederhanakan lebih dahulu dengan metoda thevenin, seperti gambar 2.3

Gambar 2.3 Rangkaian dan rangkaian ekivalen hybrid л CE Amp





Gambar 2.4 Diagram bode respon frekuensi tinggi Avs vs w


  b. Common Base Amplifier
  
Gambar 2.5 Rangkaian dan rangkaian ekivalen hybrid л CB Amp
Didapat dari penurunan rumus:
Gambar 2.6 Rangkaian ekivalen hybrid л CE Amp
 

  c. Common Collector Amplifier
 
Gambar 2.7 Rangkaian dan rangkaian ekivalen hybrid л CC Amp


3. Penguat Bertingkat
Analisa penguat bertingkat dalam contoh berikut memakai rangkaian ekivalen hybrid л untuk CE-CE Amp
Diket:         
vi = -125                      RS = 500 Ω                             RB = 10 Zi
          AVS = -100                     β0 = βdc = 100               VBE = 0,6
          AI  = -60                        VRE = VRC = VCE
Ditanya :
Avs = ? untuk dioperasikan pada frekuensi tinggi, dimana;
rx = 0, Cµ = 2pF dan Cл = 20pF.
Jawab :
  Dihasilkan rangkaian dengan komponen-komponen seperti pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Rangkaian CE Amp dan rangkaian ekivalen hybrid л–nya.

4. HTML (Dowload Disini)
5. Rangkaian (Download Disini)


Referensi :

1.   Boylestad, R. and Nashelsky, L., 1999, “Electronic Devices and Circuit Theory”, Prentice Hall, New Jersey.

2.  Hayt, W. H. and Neudeck, G. W., “Electronic Circuit Analysis and Design”, Houghton Mifflin Company, Boston.

3.  Coughlin, R. F. and Driscoll F. F., 1985, “Operational Amplifiers and Linear Integrated Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.

4.  Paynter, R. T.,1997, ”Introductory Electronic Devices and Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.

5. Malvino, 1985, “ Aproksimasi Rangkaian Semikonduktor: Pangantar Transistor dan Rangkaian Terpadu”, Penerbit Erlangga.

6.  Mike Tooley, 2002, “ Rangkain Elektronika: Prinsip dan Aplikasi”, Penerbit Erlangga

7.  Darwison, 2008, “Diktat Elektronika Analog”, Teknik Elektro – Unand, Padang.

8.  Darwison, 2011, “Diktat Dasar Elektronika”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
9.  Darwison, 2011, “Panduan Praktikum Dasar Elektronika Digital”, Teknik Elektro – Unand, Padang.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkaian Dasar Dot Matrik

OP AMP (PEMBANGKIT SINYAL)

Rangkaian Memori dan Decoder-nya