OP AMP (DETEKTOR)
Bahan presentasi ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Elektronika kelas B
Dosen : Darwison, M.T
Oleh:
Novi Putri
1610952023
tugas mata kuliah Elektronika kelas B
Dosen : Darwison, M.T
Oleh:
Novi Putri
1610952023
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Andalas
Padang
2017
BAB IV
Operational Amplifier
1. Pendahuluan
Ada tiga karakteristik utama op-amp ideal, yaitu;
1. Gain sangat besar (AOL >>).
Penguatan open loop adalah sangat besar karena feedback-nya tidak ada atau RF = tak terhingga.
Penguatan open loop adalah sangat besar karena feedback-nya tidak ada atau RF = tak terhingga.
2. Impedansi input sangat besar (Zi >>).
Impedansi input adalah sangat besar sehingga arus input ke rangkaian dalam op-amp sangat kecil sehingga tegangan input sepenuhnya dapat dikuatkan. 3. Impedansi output sangat kecil (Zo <<).
Impedansi output adalah sangat kecil sehingga tegangan output stabil karena tahanan beban lebih besar yang diparalelkan dengan Zo <<.
Impedansi input adalah sangat besar sehingga arus input ke rangkaian dalam op-amp sangat kecil sehingga tegangan input sepenuhnya dapat dikuatkan. 3. Impedansi output sangat kecil (Zo <<).
Impedansi output adalah sangat kecil sehingga tegangan output stabil karena tahanan beban lebih besar yang diparalelkan dengan Zo <<.
dimana, V1 adalah tegangan masukan dari kaki non inverting ,V2 adalah tegangan masukan dari kaki inverting, dan Vo adalah tegangan keluaran sehingga :
Kurva Hubungan Vi terhadap Vo
Gambar 1.2 Rangkaian op-amp dengan kurva karakteristik I-O
Contoh 1:
Diket: Rangkaian non inverting.
IC 741 AOL = 200.000 kali
±Vs=±15 Volt.
Ditanya : Ed(max) ?
Jawab:
dimana
2. Detektor
A. Detektor inverting
a. Vref = 0 Volt
Gambar 2.1 Rangkaian detektor inverting
Bentuk gelombang Vo dengan Vi = V2 dan Vref = V1
Gambar 2.2 Bentuk gelombang input dan gelombang output
Karakteristik Input-Ouput (I-O)
Gambar 2.3 kurva karakteristik I-O
b. Vref = bertegangan positif ( Vref > 0 Volt )
Gambar 2.4 Rangkaian detektor inverting
Bentuk gelombang Vo
Gambar 2.5 Bentuk gelombang input dan gelombang output
Gambar 2.6 kurva karakteristik I-O
c. Vref = bertegangan negatif ( Vref < 0 Volt )
Gambar 2.7 Rangkaian detektor inverting
Bentuk gelombang Vo
Gambar 2.8 Bentuk gelombang input dan gelombang output
Kurva karakteristik Input-Ouput (I-O)
Gambar 2.9 kurva karakteristik I-O
4.1.2. Detektor non inverting
a.Vref = 0 Volt
Gambar 2.10 Rangkaian detektor non inverting
Kurva karakteristik Input-Ouput (I-O)
Gambar 2.11 kurva karakteristik I-O
b. Dengan Vref = bertegangan positif ( Vref > 0 Volt )
Gambar 2.12 Rangkaian detektor non inverting
Kurva karakteristik Input-Ouput (I-O)
Gambar 2.13 kurva karakteristik I-O
c. Vref = bertegangan negatif (Vref < 0 Volt)
Gambar 2.14 Rangkaian detektor non inverting
Kurva karakteristik Input-Ouput (I-O)
Gambar 2.15 kurva karakteristik I-O
3. HTML (Download Disini)
4. Rangkaian (Download Disini)
Referensi :
1. Boylestad,
R. and Nashelsky, L., 1999, “Electronic Devices and Circuit Theory”, Prentice Hall, New
Jersey.
2. Hayt,
W. H. and Neudeck, G. W., “Electronic
Circuit Analysis and Design”, Houghton Mifflin Company, Boston.
3. Coughlin,
R. F. and Driscoll F. F., 1985, “Operational
Amplifiers and Linear Integrated Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.
4. Paynter,
R. T.,1997, ”Introductory Electronic
Devices and Circuits”, Prentice Hall, New Jersey.
5. Malvino, 1985, “
Aproksimasi Rangkaian Semikonduktor: Pangantar Transistor dan Rangkaian
Terpadu”, Penerbit Erlangga.
6. Mike Tooley, 2002, “
Rangkain Elektronika: Prinsip dan Aplikasi”, Penerbit Erlangga
7. Darwison, 2008, “Diktat Elektronika Analog”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
8. Darwison, 2011, “Diktat Dasar Elektronika”, Teknik Elektro – Unand, Padang.
9. Darwison, 2011, “Panduan Praktikum Dasar Elektronika Digital”, Teknik Elektro
– Unand, Padang.
Komentar
Posting Komentar